Berikut Ini Seputar Game Star Wars Outlaws yang Jarang Laku

Ubisoft merupakan developer pembuat game Star Wars Outlaws yang secara mengejutkan flop dan tidak laku di pasaran. Apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi, dan apakah para gamer sudah mulai bosan bermain gim RPG dengan tema luar angkasa?

Bermain game menjadi salah satu cara untuk menghilangkan penat setelah seharian bekerja. Hal ini bisa Anda lakukan untuk menghilangkan stress dan beban pikiran yang Anda dapatkan baik dari kantor maupun dari kampus sebagai seorang mahasiswa.

Sekarang ini ada banyak sekali jenis game mulai dari console, PC, mobile, sampai dengan portable yang lagi banyak dibicarakan orang. Para developer juga berlomba-lomba menciptakan gim terbaik untuk semakin memuaskan para pemainnya.

Alasan Kenapa Star Wars Outlaws Gagal Dipasaran

mengetahui alasan kenapa Star Wars Outlaws menjadi game yang tidak laku dipasaran dan mendapatkan review buruk dari para gamer yang perlu diketahui.

Para gamer pasti sudah mengetahui kalau bermain game bisa membantu untuk menghilangkan stress dan beban pikiran. Bermain game asalkan dilakukan dengan batasan waktu, juga bisa bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita.

Salah satunya adalah melatih konsentrasi dan juga mengasah kemampuan berbahasa Inggris. Mengingat hampir semua game menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama di dalam permainan harus diketahui oleh para player jika ingin memainkannya.

Star Wars Outlaws merupakan game buatan Ubisoft yang pada awal kemunculannya digadang-gadang akan mengalahkan game star wars lainnya dari segi penjualan. Namun kenyataannya berbanding terbaik dan gim ini tidak laku dipasaran karena berbagai macam alasan.

Menariknya lagi, Ubisoft justru menyalahkan para gamer dan menganggap ekspektasi mereka terlalu tinggi terhadap suatu gim. Hal ini justru menjadi sebuah blunder semakin membuat gim ini tidak laku di pasaran.

1. Para pemain mulai bosan dengan formula gim open-world

Open world merupakan game di mana para pemainnya dibebaskan untuk menjelajah seluruh wilayah di dalam map. Gim dengan jenis ini sangat populer dalam beberapa tahun kebelakang, karena para player bisa bebas menentukan cara bermain mereka sendiri.

Namun tampaknya hal tersebut tidak terjadi lagi, karena sekarang ini sudah ada banyak game role-play yang menyenangkan. Para pemain juga merasa cukup bosan gim dengan formula open world seperti Star Wars Outlaws yang menjadi topik utama pembahasan kali ini.

Padahal sebelumnya, Ubisoft sukses dengan gim open-world mereka yaitu Far Cry dan juga Assassin’s Creed. Namun sepertinya para gamer sudah bosan dengan permainan dengan format seperti itu dan lebih memilih format jenis lainnya.

2. Desain dan grafis tidak seperti yang dijanjikan

Banyak player yang mengaku kalau grafis dari Star Wars Outlaws tidak seperti yang dijanjikan atau ditampilkan pada trailer. Terdapat banyak grafis seharusnya tidak ada pada game tripleA zaman sekarang di mana hampir semua menggunakan fitur ray tracing.

Salah satu yang dipermasalahkan oleh para pemain adalah desain karakter jauh dari kata menawan. Padahal Ubisoft mengaku kalau mereka menggunakan aktor yang disewa untuk discan wajahnya menjadi karakter di dalam game.

Tetapi ternyata Ubisoft melakukan sentuhan lanjutan dan mengedit scan wajah dari para aktor sudah terpilih. Mereka beranggapan bahwa tidak ada standar kencantikan dan para player harus menghormati hal tersebut.

3. Kampanye LGBT yang seakan tidak ada habisnya

Banyak developer game rugi mencapai jutaan dollar karena memasukan unsur woke atau biasa juga disebut LGBT di dalam gimnya. Begitu juga dengan Star Wars Outlaws yang memasukkan kampanye LGBT di dalam gimnya.

Padahal menurut data yang ada, para gamer lebih menyukai gim tidak memasukkan unsur tersebut dan lebih mementingkan jalan cerita yang menarik dibandingkan kampanye untuk event woke. Alhasil mereka para developer merugi dan harus merasakan dampak game buatan mereka tidak laku.

Permasalahan ini tidak hanya terjadi pada game saja, melainkan juga terjadi pada hampir semua sektor industri hiburan seperti film. Banyak developer lebih mementingkan kampanye LGBT dibandingkan memenuhi keinginan para playernya.

4. Masalah teknis dan banyaknya bug di dalam game

Seakan-akan seperti game buru-buru dirilis untuk mendapatkan pendapatan, ditemukan banyak masalah teknis dan bug pada gim Star Wars Outlaws. Hal ini tentu akan membuat para player semakin malas untuk bermain.

Masalahnya untuk bisa bermain Anda harus membelinya dengan harga berkisar Rp1-2 juta rupiah tergandung edisi. Para player tentu banyak yang merasa tertipu karena sudah membayar mahal namun mendapatkan game seakan belum siap untuk dirilis karena banyaknya masalah teknis dan bug di dalamnya.

Tidak berhenti sampai disitu, game ini juga hanya dirilis pada Epic Game Store untuk versi PC. Sementara itu mereka mengabaikan Steam yang merupakan platform paling populer dikalangan gamer PC.

Berbagai permasalahan tersebut yang membuat gim ini tidak disukai oleh para gamer diseluruh dunia. Star Wars Outlaws hanya terjual sebanyak 1 juta copy saja pada bulan pertama kemunculannya, hal ini tentu sangat mengecewakan dan merugikan bagi Ubisoft.