Terusan Suez sendiri merupakan jalur yang mengbungkan antara Laut Merah dan Laut Tengah. Jalur atau kanan ini menjadi jalan alternatif dari Eropa ke Asia maupun sebaliknya, sehingga jika jika ingin ke sisi selatan Afrika tidak perlu memutar.
Menjadi salah satu terusan tersibuk dan paling diandalkan di dunia, Terusan Suez memiliki fakta sejarah dunia yang panjang. Terusan yang memiliki panjang kurang lebih 193 km dan lebar 300 meter ini memiliki fungsi sebagai penghubung antara Laut Mediterania dan Laut Merah.
Tidak hanya menjadi salah satu terusan terpenting bagi perekonomian dunia, Terusan Suez memiliki fakta menarik lainnya. Fakta apa saja itu? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Sejarah Dunia Awal Mula Terusan Suez
Dahulu, hanya ada selat yang memisahkan antara Laut Merah dan Laut Mediterania. Namun, seiring waktu pada tahun 1850-an, diplomat asal Prancis Ferdinand de Lesseps membujuk Gubernur Mesir, Ismail Pasha untuk membangun sebuah kanal.
Pembangunan kanal Terusan Suez pertama kali dimulai pada tahun 1859 dan berakhir 10 tahun kemudian yaitu pada 17 November 1869. Setelah kanal Terusan Suez dibangun, kapal-kapal mulai datang melewati jalur tersebut.
Awalnya, kapal pesiar miliki Permaisuri Prancis, Eugenie L’Aigle yang pertama kali melewatinya. Lalu, kapal laut dari negara lainnya seperti dari negara Inggris mulai mencoba melewati jalur Terusan Suez. Penggunaan jalur Terusan Suez pun berkembang hingga era modern ini, yang mana banyak kapal niaga atau angkut yang melewatinya.
4 Fakta Menarik Terusan Suez
Sejarah pembangunan awal kanal Terusan Suez tidak terlepas dari bangsa Eropa yang ingin mempermudah jarak antara benua Eropa dan Asia. Namun selain itu, terdapat fakta menarik dari salah satu pembangunan penting bagi sejarah dunia ini. Berikut ini fakta-fakta menarik lainnya:
-
Dibangun di Atas Perbudakan
Awalnya, pembangunan Terusan Suez ini berdasarkan sistem perbudakan dan kerja paksa. Banyak rakyat miskin yang didominasi berasal dari Mesir yang dipaksa membangun kanal tanpa upah yang layak. Alhasil, tidak dapat dipungkiri beberapa orang tewas ketika pembangunan kanal berlangsung.
Namun, hal tersebut tidak dibiarkan terlalu lama oleh sang insinyur sekaligus pengusaha yang menyiasati pembangunan Terusan Suez, yaitu Ferdinand de Lesseps. Akibat banyaknya korban berjatuhan, maka pembangunan kanal selanjutnya diteruskan oleh kapal keruk bertenaga uap dan batubara.
-
Kondisi Terusan Suez yang Sempit
Dilihat dari sisi geografi, Terusan Suez merupakan wilayah perairan yang tidak begitu luas dan terbilang sempit. Luas area sekitar 200-300 m ini terkadang membawa petaka bagi kapal-kapal yang akan masuk.
Selain itu, kondisi cuaca di Terusan Suez yang cenderung berangin kencang juga menjadi pertimbangan beberapa kapal untuk melewatinya. Namun dengan seiring waktu, di era modern ini sudah banyak kapal dengan mesin terbaik yang dapat mengatasi kedua masalah tersebut.
-
Mempersingkat Jalur Eropa-Asia
Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan kanal Terusan Suez menciptakan jalur efektif antara benua Eropa dan Asia, serta benua Asia dan Afrika. Memiliki panjang 193 km, Terusan Suez dapat mempersingkat waktu pelayaran berbagai jenis kapal, seperti kapal niaga, komersial, angkut dan lain-lain.
Terusan Suez menjadi salah satu terusan paling sibuk karena keberadaannya berhasil mempersingkat pelayaran yang sebelumnya harus melewati Tanjung Harapan di Afrika Selatan. Bayangkan jika kapal niaga tidak melewati Terusan Suez, maka waktu dan biaya yang terbuang akan lebih banyak.
-
Sebagai Saksi Bisu Perang
Fakta terakhir adalah bahwa Terusan Suez juga menjadi saksi bisu peperangan antara Mesir dan sejumlah negara Arab melawan Israel. Perang yang berlangsung pada tahun 1967 ini disebut dengan Perang Enam Hari.
Israel berhasil masuk ke dalam Terusan Suez dan merusak beberapa bagian kanal tersebut. Akibat perang Mesir melawan Israel tersebut, Terusan Suez ditutup dari tahun 1973 sampai 1975. Hal ini tentu berdampak pula pada perekonomian dan dinamika dunia.
Kesimpulannya, pembangunan dan keberadaan Terusan Suez menjadi salah satu sejarah dunia yang sampai saat ini memiliki pengaruh yang besar. Eksistensi Terusan Suez dapat bermanfaat baik bagi perekonomian dunia, namun ada pula dampak buruknya terutama jika terjadi perang di wilayah sekitarnya.